Pada postingan sebelumnya, kita sudah mengenal seperti apa otak itu dan bagian-bagian penting di dalamnya seperti cerebrum, cerebellum, brain stem, pituitary gland dan hypothalamus. Sudah kebayang 'kan bagaimana otak kita bekerja? Otak memang berukuran kecil, tapi fungsi otak sangat canggih.
Bayangkan
sebuah ruang kontrol pesawat luar angkasa. Disana banyak sekali
panel-panel atau tombol-tombol canggih untuk mengatur apa saja yang
terjadi dipesawat tersebut. Rupanya, dari ruang kontrol tersebut
terdapat kabel yang terhubung dengan lokasi penyimpanan senjata. Nah,
begitu juga dengan otak kita.
Rupanya, otak kita tidak dapat bekerja sendirian. Otak
membutuhkan banyak syaraf dan juga urat syaraf tulang belakang untuk
dapat bekerja sama. Syaraf dan urat syaraf tulang belakang tersebut
disebut juga sebagai sistem syaraf.
Sistem
syaraf berfungsi untuk mengirimkan dan menerima kembali pesan dari otak
dan tubuh kita. Misalkan, jika ada sebuah batu yang sedang dilempar
mengarah ke teman kita, sistem syaraf dan otak kita akan memerintahkan
diri kita untuk loncat dan berteriak ke teman kita untuk segera
menyingkir. Jika kita lihai, kita dapat menangkap batu tersebut sebelum
mengenai teman kita.
Neuron
Sistem
syaraf ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Lantas,
seperti apakah bentuk sistem syaraf tersebut? Sistem syaraf terdiri dari
berjuta-juta neuron (sel-sel mikroskopik). Masing-masing neuron
memiliki cabang-cabang kecil yang berhubungan dengan neuron-neuron
lainnya.
Ketika kita lahir, otak
memiliki banyak sekali neouron. Akan tetapi, masing-masing neouron
belum saling berhubungan satu dan lainnya. Ketika kita pelajari sesuatu,
pesan akan disampaikan dari satu neuron ke neuron lainnya, lagi dan
lagi. Pada akhirnya, otak
mulai membuat sebuah koneksi atau jembatan antara neuron-neuron. Jadi,
ketika kita mempelajari sesuatu, apa yang kita pelajari dapat menjadi
semakin mudah. Kita pun dapat mempelajarinya dengan lebih baik lagi dan
lagi.
Contoh
lainnya lagi, ketika kita mulai belajar mengendarai sepeda, tentunya
kita memikirkan bagaimana caranya mengayuh, menjaga keseimbangan, dan
lainnya. Pastinya sulit sekali bukan saat pertama kali mencoba? Namun,
ketika kita terus berlatih, neuron-neuron mengirimkan pesan-pesan secara
bergantian hingga otak membuat sebuah jembatan neuron dalam otak kita.
Oleh karena itulah, kita dapat mengendarai sepeda tanpa harus berfikir
keras.
Emosi
Pernahkah
kita merasa sedih ketika teman kita sakit? Atau, adik kecil kita
mengacak-acak mainan kita dan kita marah? Lantas, darimana datangnya
perasaan seperti itu? Jawabannya adalah dari otak kita.
Otak memiliki serangkaian sel-sel kecil pada masing-masing sisi otak. Rangkaian sel tersebut disebut amygdala. Kata amygdala berasal
dari bahasa Latin yang artinya 'amandel'. Kira-kira seperti itulah
bentuk dari rangkaian sel tersebut. Para ilmuwan meyakini bahwa amygdala bertanggung
jawab atas terjadinya emosi yang timbul dalam diri kita. Itulah
sebabnya, kita dapat merasakan berbagai macam emosi, seperti sedih,
takut, senang, bodoh, atau emosi lainnya.
No comments:
Post a Comment